Pernahkah Anda merasa heran dan bertanya-tanya sebuah gedung tak ada lantai 4 dan 13? Benarkah angka 4 dan 13 adalah angka sial?
Beberapa kalangan menganggap angka 4 dan 13 adalah angka sial maka tak heran ada gedung yang tak memiliki lantai 4 dan 13. Setelah lantai 3, gedung tersebut biasanya menggganti lantai 4 dengan 3A atau lantai 13 menjadi 12A.
Atau dalam sebuah komplek perumahan tak ditemui rumah nomor 4 dan 13. Benarkah angka itu membawa sial dan malapetaka?
Master of Fengshui Art Indonesia Yohan Suyanha lucky neko mengatakan, anggapan itu hanyalah mitos belaka. Kenyataannya, tidak ada pengaruh atas angka tersebut, apalagi efek buruk terhadap penghuninya.
Alasan Tak Ada Lantai 4 dan 13
“Semua angka baik tergantung cara kita memandangnya. Enggak ada angka jelek, kalau angka 4 dan 13 angka jelek, kenapa masih ada angka 4 dan 13 sampai sekarang. Itu mitos saja,” kata Yohan dalam catatan detikcom.
Yohan menjelaskan, dalam kehidupan ini selalu ada plus dan minusnya, baik dan buruknya termasuk menentukan angka. Semua itu bisa disikapi dengan cara pandang yang positif agar tidak menjadi pengaruh buruk di masyarakat.
Selama ini, lanjut Yohan, kebanyakan orang menganggap jika angka 4 dan 13 diyakini sebagai angka sial. Hal itu tidak bisa dibuktikan dengan secara ilmiah karena memang tolak ukurnya tidak ada.
“Itu mereka hanya melihat dan membaca di buku kemudian disimpulkan sendiri dan diterapkan di lapangan. Tapi sebenarnya tidak begitu. Fengshui kan mempelajari ilmu arsitektur China bukan mitos jadi ya hubungannya dengan desain bangunan dan arsitek,” cetusnya.
Bagaimana sejarah angka 4 dan 13 dianggap bawa sial?
Asal mula angka 4 dianggap sebagai angka sial adalah dari kepercayaan orang China. Dikutip dari Bloomberg, orang China dianggap sangat percaya takhayul soal angka. Beberapa angka dinilai membawa keberuntungan, seperti angka 8. Contohnya apartemen lantai 8 di China dipercaya memiliki harga pasar yang lebih tinggi.
Tetapi angka 4, dianggap sial karena terdengar sangat mirip dengan kata ‘kematian’. Akibatnya, gedung-gedung di China melewatkan lantai 4.
Demikian pula, pengemudi China menghindari pelat nomor yang diakhiri dengan 4. Ternyata kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya berdampak cukup besar pada lalu lintas Beijing. Plat nomor yang diakhiri dengan 4, sementara itu, hanya 1 hingga 3 persen dari semua mobil.
Sementara angka 13, dianggap sial oleh orang-orang barat khususnya di Amerika. Dikutip dari lam University of California, para peneliti memperkirakan hingga 10 persen populasi Amerika Serikat memiliki ketakutan terhadap angka 13. Ketakutan ini meningkat secara spesifik setiap tahunnya jika tanggal 13 jatuh pada hari Jumat, ketakutan tersebut dikenal sebagai paraskevidekatriaphobia.
Ternyata ketakutan akan angka 13 bisa memberikan kerugian finansial lebih dari US$ 800 juta per tahun. Hal tersebut disebabkan karena orang akan menghindari menikah dan berpergian bahkan yang lebih parah mereka akan menghindari untuk bekerja pada tanggal tersebut.
Tampaknya ketakutan angka 13 merupakan konstruksi utama negara barat. Pasalnya, beberapa budaya seperti orang Mesir Kuno menganggap bahwa angka 13 merupakan angka beruntung. Pada daerah lain mereka juga memiliki angka sial dan beruntungnya masing-masing.